Beragama Harus Mengikuti Para Sahabat

Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata:

فما لم يكن يومئذ ديناً لا يكون اليوم ديناً

“Sesuatu yang tidak dianggap agama di masa itu (para sahabat) mana bisa dianggap sebagai agama di masa ini.” (Al-I’tisham, 384/2)
▬▬▬

Oleh karenanya ada istilah Ahlussunnah wal jama’ah, “Ahlus-sunnah” yaitu orang yang memegang teguh ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Al-Jama’ah” adalah para sahabat Nabi. Mereka memegang teguh ajaran Nabi, bahkan ajarannya para sahabat merupakan ajaran baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pula.

Rasulullah shallalalhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وإنى بنى إسرائيل تفرقت على ثنتين وسبعين ملة، وتفترق أمتى على ثلاث وسبعين ملة كلهم فى النار إلا ملة واحدة، قالوا ومن هى يا رسول الله قال ما أنا عليه وأصحابى

“Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan”, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka wahai Rasulullah?” jawaban Rasul, “Mereka adalah golongan yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh kepadanya”. (HR. Tirmidzi, Hasan)

Allah akan meridhai dan memberikan surga bagi orang-orang yang mengikuti para sahabat dengan baik, bukan sekadar beragama dengan cara ikut-ikutan tidak jelas.

Faidah dari Al-Ustadz,
BENI SARBENI, Lc, M.Pd.
Hafidzhahullah