Selanjutnya diantara buah keikhlasan di dunia adalah sebagai berikut:

Ketiga, Ikhlas adalah jalan sehingga mendapatkan cinta dan pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman tentang Ahlu Baitur Ridwan:

لَّقَدۡ رَضِيَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ يُبَايِعُونَكَ تَحۡتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمۡ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيۡهِمۡ وَأَثَٰبَهُمۡ فَتۡحٗا قَرِيبٗا

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS. Al-Fath: 18)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ

“Allah menolong umat ini dengan orang lemah diantara mereka, dengan do’a mereka, dengan shalat mereka dan keikhlasan mereka.” (HR. An-Nasai, dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah, 2/ 409)

“Maknanya, ibadah dan do’a orang-orang lemah itu (biasanya) lebih ikhlas, hal itu karena kebersihan jiwa mereka dari ketergantungan terhadap kemewahan dunia, yang ada dalam pikiran mereka hanya satu (yakni akhirat) sehingga do’a-do’a mereka pun dikabulkan.” (Aunul Ma’bud, 7/184)

(Disarikan dari kitab ‘Amalul Quluub, karya Syaikh Khalid Utsman As-Sabt)

Bersambung

Faidah dari Al-Ustadz,
🔳 BENI SARBENI, Lc, M.Pd.
Hafidzhahullah