SERAHKAN PADA AHLINYA

Ketika tersebar berita wafatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para shahabat diam, lalu pembesar diantara mereka, yakni Abu Bakar dan Umar berbicara, maka lenyaplah fitnah ketika anak muda mengikuti orang-orang yang mantap dalam keilmuannya.
Seandainya anak-anak muda menempuh jalan ini.

Setelah wafatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, terjadi perselisihan tentang orang yang berhak menjadi pemimpin, para shahabat pun diam, lalu para pembesar di kalangan mereka berbicara, maka lenyaplah fitnah ketika anak muda mengikuti orang-orang yang mantap dalam keilmuannya.
Seandainya anak-anak muda menempuh jalan ini.

Setelah wafatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terjadi perselisihan tentang memerangi orang murtad, para shahabat pun diam, lalu para pembesar di kalangan mereka berbicara, maka lenyaplah fitnah ketika anak muda mengikuti orang-orang yang mantap dalam keilmuannya.
Seandainya anak-anak muda menempuh jalan ini.

Setelah wafatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terjadi perselisihan tentang pasukan Usamah, para shahabat pun diam, lalu para pembesar di kalangan mereka berbicara, maka lenyaplah fitnah ketika anak muda mengikuti orang-orang yang mantap dalam keilmuannya.
Seandainya anak-anak muda menempuh jalan ini.

Jika ahli ilmu berbicara di waktu fitnah, maka padamlah apinya, jika yang lain berbicara tentangnya, maka apinya semakin membara.

[Sumber: Syaikh Abdul Aziz as-Sadhan]

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Beni Sarbeni, Lc